history

history

Selasa, 05 Juli 2011

Arsitektur Mesir Purba

Sepanjang Sejarah Mesir Purba, terbagi dalam 6 jaman – jaman kerajaan, atau kurang lebih 31 dinasti firaun-Firaun. Dan gaya arsitektur yang berkembang di zaman ini tidak memakan waktu yang singkat tetapi memakan waktu beratus – ratus tahun. Perkembangan arsitektur di peradaban Mesir Purba tidak terlepas dari pengaruh kebudayaan dan kepercayaan kaum Mesir Purba.

Budaya dan arsitektur masyarakat
            Sebagian Besar masyarakat mesir purba hidup sebagai petani. Karena daratan lembah sungai Nil memiliki tanah yang subur. Akan tetapi kegiatan bertani ini sangat dipengaruhi oleh pasang surut air sungai Nil. Disaat musim pasang datang dan mereka tidak bisa memanfaatkan tanah mereka untuk bertani, maka waktu dan tenaga mereka dipakai untuk membangun di bidang lain misalnya di bidang arsitektur.
            Proyek pembangunan dikelola dan dinai oleh pemerintah untuk kepentingan religious. Sebagai bentuk peringatan terhadap kekuasaan Firaun. Bangsa Mesir purba sudah mampu membangun struktur batu dengan peralatan sederhana namun efektif, dengan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi.
            Kediaman rumah tinggal mereka terbuat dari tanah liat yang di desain untuk menjaga udara tetap dingin di siang hari. Bangsa mesir purba sangat menghargai penampilan dan kebersihan. Jadi dampaknya juga terlihat pada bangunan rumah tinggal mereka yang temboknya dicat warna putih dan beberapa juga ditutupi dengan hiasan berupa linen yang diberi warna.         
            Kediaman masyarakat baik dari kalangan kaya maupun biasa terbuat dari bahan baku batu bata dan kayu yang mudah hancur. Oleh karena itu tidak ada satupun peninggalan kediaman rumah mereka yang terselamatkan. Perbedaannya masyarakan biasa memiliki rumah yang sederhana sedangkan kaum kaya memiliki kediaman dengan struktur rumit. Seperti istana dengan hiasan dengan pemandangan yang indah. Sedangkan struktur penting seperti kuil atau makam dibuat dari batu agar dapat bertahan lama.

Kepercayaan
            Kaum Mesir Purba percaya akan kekuatan gaib dan adanya kehidupan setelah kematian. Kehidupan mereka juga tergantung pada kekuasaan Firaun yang tidak bisa dipisahkan sebagai manusia, pendeta dan wakil tertinggi. Masyarakat mesir percaya bahwa manusia terdiri dari bagian fisik dan spiritual. Jadi setelah kematian aspek spiritual mereka akan lepas dari tubuh dan mencari tubuh fisik mereka dalam bentuk lain seperti patung sebagai tempat terakhir untuk pulang. Oleh karena itu masyarakat Mesir Purba menyembah patung- patung yang di letakan di ruang di tengah sebuah kuil atau menyembah patung dirumah mereka. 
Patung firaun




Adat pemakaman Mesir purba cukup unik. Karena percaya dengan adanya kehidupan setelah kematian, mereka mengawetkan tubuh mayat melalui mumifikasi. Dan mayat yang sudah dimumifikasi diletakkan kedalam sebuah peti berbentuk perahu yang melambangkan eratnya sungai dengan kehiduoan manusia. Usaha pertama mereka menciptakan sebuah kuburan yaitu berupa Mastaba. 
Bentuk mastaba sederhana. Yaitu terbuat dari tumpukan batu – batu kali atau batu – batu gunung. Mastaba memiliki struktur persegi panjang dengan atap datar yang dibangun untuk menutupi ruang bawah tanah untuk menyimpan mayat. Dari bentuk mastaba yang sederhana ini seiring dengan berjalannya dinasti berkembang menjadi piramida tangga yang tidak lain adalah tumpukan – tumpukan mastaba. Contoh mastaba yang tertua dan terkenal adalah Mastaba Firaun Aha dari dinasti ke II yang terletak di Sakhara.
            Bentuk mastaba ini semakin lama semakin berkembang dan menjadi bentuk pyramid – pyramid raksasa yang lebih layak untuk tempat persemayaman seorang Firaun. Dan proses berkembangnya bentuk mastaba menjadi bentuk pyramid ini memakan waktu yang tidak singkat, yaitu sampai beratus – ratus tahun.
Pyramid

Terdapat perbedaan pula antara penguburan orang Mesir biasa dan orang Mesir kaya. Orang mesir kaya biasanya dikuburkan dengan jumlah barang mewah yang lebih banyak. Tradisi penguburan barang mewah dan barang – barang sebagai bekal almarhum juga berlaku pada semua tanpa memandang status sosial. Pada permulaan kerajaan baru, Buku kematian disertakan dalam kuburan mereka bersama dengan patung Shabti, patung yang dipercaya akan membantu pekerjaan mereka di akhirat. Dan setelah pemakaman, kerabat yang masih hidup diharapkan untuk sesekali membawa makanan ke dalam makam dan membacakan doa atas nama almarhum.
            Bangunan Kuil terbagi dalam 2 type. Yaitu tipe Cult- Temple yang fungsinya sebagai tempat peribadatan dan pemujaan langsung ke dewa.

Cult- Temple

Dan tipe kedua yaitu Mortuary – temples yang dibangun untuk mengabadikan dan memuja seorang Firaun yang meninggal.
Mortuary – temples

Bangunan kuil terdiri dari entrance hall yang terdiri dari tiang – tiang, Court atau halaman dalam, lalu berikutnya alas hypostyle hall baru setelah itu ada ruang suci dan beberapa kapel yang semuanya dikelilingi oleh dinding tinggi dengan lubang – lubang cahaya dari atas.
Namun semakin lama, peran firaun sebagai perantara spiritual mulai berkurang seiring dengan munculnya kebiasaan untuk memuja langsung Tuhan, tanpa perantara. Di sisi lain, para imam mengembangkan system ramalan (oracle) untuk mengomunikasikan langsung keinginan dewa kepada masyarakat.

Seni
            Bangsa Mesir Purba sudah mulai menganal seni. Mulai dari ukiran ukiran juga mengenal musik dengan instrument musik yang biasa digunakan dalam acara pemakaman.
            Selama 3500 tahun seniman mengikuti bentuk artistic dan ikonografi yang dikembangkan pada masa kerajaan lama. Terdapat aliran ketat yang haru sdiikutin sehingga bentuk aliran ini tidak mudah berubah dan tidak terpengaruh oleh aliran lain. Standard artistik pada masa itu antara lain :
·         Garis – garis sederhana
·         Bentuk, area, warna yang datar mengkombinasi dengan karakteristik figure yang tidak memiliki kedalaman spasial
·         Menciptakan rasa keteraturan dan keseimbangan dalam komposisinya
Perpaduan antara gambar dan tulisan dapat terjalin dengan baik di tembok makam maupun kuil, peti mati dan patung.
Bahan yang mereka pakai untuk memahat biasanya adalah :
·         batu kayu sebagai bahan dasar untuk memahat.
·         Cat yang di dapat dari mineral seperti biji (merah dan kuning), bijih perunggu (biru dan hijau), jelaga, atau arang (hitam) dan batu kapur (putih).
·         Cat dapat dicampur dengan gum arab sebagai pengikat dan ditekan.



Ukiran di mastaba ptah hotep

CONTOH KARYA ARSITEKTUR
Piramid Zoser
Ini adalah pyramid besar pertama. Pyramid ini dibangun selama dinasti ke-3, pada periode dinasti pertamaArsiteknya yang bernama Imphotep merancang bangunan ini untuk menjadi makam  firaun Zoser (2649-2575 SM). Tinggi bangunan ini mencapai 62 meter. 

Piramid Gizeh
Piramida Agung Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga piramida yang ada di Nekropolis Giza dan merupakan satu-satunya bangunan yang masih menjadi bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia. Dipercaya bahwa piramida ini dibangun sebagai makam untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu. dan dibangun selama lebih dari 20 tahun dan diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM.. Piramida ini kadang-kadang disebut sebagai Piramida Khufu


Sphinx
 Sphinx patung singa berkepala manusia diyakini merupakan kepala Khufu. Memiliki panjang 3 meter dan tinggi 20 meter. Melambangkan watak gagah laksana singa dan kepribadian lembut laksana manusia.



Obelisk
Obelisk adalah monumen tinggi, ramping bersisi empat yang dimahkotai kemuncak berbentuk piramida. Obelisk pada masa Mesir purba biasanya terbuat dari monolit atau batu tunggal. Tang tingginya sekitar 9 sampai 10 kali ukuran bidang dasar dan di keempat sisinya ditulisi dengan huruf hieroglyph.
Pada dasarnya pembuatan obelisk adalah untuk pemujaan dewa matahari.

Kuil Abu Simbel

Abu Simbel adalah kuil termegah peninggalan Mesir Kuno di masa pemerintahan Firaun Ramses II pada masa jaman kerajaan baru dan jaman kerajaan Ptolemeus. Dibangun dengan desain dan konstruksi yang istimewa. Membentang menembus perut bukit, di Sungai Nil. Kuil ini dibangun pada tahun 1301 SM.






Mesopotamia Kuno

Mesopotamia adalah suatu peradaban yang muncul di suatu lembah yang diapit oleh sungai euphraat dan sungai tigris. Peradaban ini mulai muncul pada tahun 3500 SM. Pada awalnya daratan ini adalah daerah yang diduduki oleh suatu bangsa yang bernama bangsa Sumer dan memiliki ibukota di Nipur.

            Setelah itu pada tahun 2700 SM di sebelah utara Mesopotamia muncul bangsa Semit yang berpusat di kota Akkad dan dipimpin oleh raja Sargon. Bangsa ini menganut kepercayaan kepada kekuatan matahari, sehingga bangunan peribadatannya memiliki berpuncak-puncak dan disebut dengan “ziggurat” yang artinya gunung suci.
            Pada tahun 2100 SM bangsa Amorit yang berasal dari Syria mulai menguasai bangsa semit dan membangun kerajaan baru yang bernama Babilonia. Pada tahun 1800 SM bangsa ini dipimpin oleh raja Hamurabi dan setelah itu bangsa ini menjadi lebih jaya dengan pembangunan kota yang megah dan teratur.
            Setelah Hamurabi wafat, kerajaan babilonia runtuh dijajah bangsa Kasit. Sementara itu di sebelah utara Mesopotamia muncul kerajaan lain yang bernama Asur yang selanjutnya dapat menaklukan babilonia dan mendirikan kerajaan baru yang bernama kerajaan Assyria dengan ibukota Niniveh pada tahun 1300 SM. Dan pada masa inilah perkembangan arsitektur mulai meningkat dan banyak peninggalan peninggalan berupa kota seperti Niniveh, Assur, Nimrud, dan Khorsabad.
            Namun pada tahun 549 SM, kerajaan Assyra dikalahkan oleh bangsa Persia yang dipimpin oleh Cyrus dan menaklukan babilonia. Namun bangsa ini tidak memiliki daya cipta arsitektur. Kejayaan Persia berakhir pada tahun 330 SM  ketika ditaklukan oleh Iskandar Akbar. Dan setelah wafatnya beliau, didirikan kerajaan – kerajaan lain salah satunya kerajaan Sasaina (226- 612 M) yang menjadi penerus kebudayaan Mesopotamia purba ke arsitektur Bisantin.

          Ditanah Mesopotamia tidak kaya akan bahan kayu dan batu alam. Oleh karena itu mereka membuat bahan bangunan dari tanah liat yang dibakar dan diberi glasur. Atau sekarang disebut juga dengan batu bata. Ukuran batu bata pada saat itu lebih besar dari batu bata dijaman modern ini, yaitu dengan ukuran panjar lebar 40 cm x 40 cm dan tebal 5 – 10 cm.
Peradaban Mesopotamia sangat berpengaruh terhadap perkembangan arsitektur. Dengan bangunan – bangunan yang mulai dibangun dan kota – kota yang teratur dan indah yang akan dibahas lebih lanjut 
Ziggurat

            Bangsa Semit pada tahun 2700 SM percaya akan kekuatan dewa matahari. Oleh karena itu tempat peribadatan yang mereka bangun membentuk anak tangga berpuncak – puncak dengan puncak kuil yang beratap datar dan di buat dari bahan tanah liat yang dibakar dan diberi glasur atau juga batu bata. Ziggurat menurut keyakinan bangsa sumeria dan Assyria adalah rumah dewa yang sebenarnya, dan hanya pendeta yang boleh masuk ke dalamnya. Ziggurat masih bisa ditemukan di Iran dan Iraq.
Babilonia
            Babilonia adalah suatu kerajaan dibawah kekuasaan Hamurabi yang didirikan pada abad ke 18. Pada masanya kerajaan tersebut mencapai kejayaan dan dapat membangun kota yang teratur dan megah. Salah satu peninggalannya adalah taman gantung babilonia. 
    
Taman gantung merupakan wujud arsitektur pertamanan khas Mesopotamia. Di antara bangunan – bangunan kota yang tinggi mencuat itulah biasanya ditanami tanaman – tanaman indah yang dari kejauhan terlihat seperti taman gantung. Konon taman gantung ini dibangun oleh Nebukadnezar II cucu raja Hamurabi sebagai hadiah untuk Amytis, sang permaisuri yang disayanginya.

Niniveh

Rekonstruksi gerbang Mashki
            Kota ini merupakan ibukota kerajaan Assyria pada tahun 1100 SM. Dalam jaman ini perkembangan arsitektur mulai berkembang lagi pengan pembangunan istana – istana yang makin lama lebih penting dari pada bangunan kuil kuil. Kota ini adalah tempat persimpangan jalur perniagaan melalui sungai Tigris. Berkat posisi strategis ini perekonomian kota ini lebih maju dan menjadi kota terbesar dan terkaya di Mesopotamia.

Kota Assur, Nimrud dan Khorsabad
            Kota – kota ini merupakan kota peninggalan kerajaan Assyria lebih kuran tahun 1300 SM. Pada zaman ini arsitektur kembali berkembang dan menciptakan kota – kota yang teratur dan megah. Di kota – kota ini ditemukan istana – istana dengan relief banteng bersayap kepala manusia atau yang disebut juga dengan shedu atau patung singa penjaga pintu masuk.

            Kota khorsabad dibangun oleh Raja Sargon II dimana saat masanya dibangun suatu istana kerajaan dengan detail hiasan – hiasan yang indah. Istana ini merupakan kompleks yang luas, terbagi – bagi dengan tempat – tempat kediaman raja, para prameswari dan pengikut – pengikutnya, para pengawal dan sebagainya

Khorsabad palace                        
            Namun setelah bangsa Assyria berhasil ditaklukan oleh bangsa Persia pada tahun 549 SM dan menaklukan babilonia, Daya arsitektur menjadi menurun. Karena Persia tidak memiliki daya cipta arsitektur yang hebat. Gaya bangunan Persia lebih merupakan arsitektur campuran atau disebut juga eklektis daripada arsitektur yang original.
            Persia kaya akan bahan kayu, tanah liat dan batu alam. Jadi mereka mengkombinasi bahan bangunan ini dan menciptakan istana – istana yang megah. Konstruksi bangunan ialah konstruksi tiang dan balok dari kayu dan pengisi dindingnya adalah bata disebelah luar dilapisi tegel – tegel yang di glasur.