history

history

Selasa, 23 April 2013

Arsitektur Dalam Kebudayaan Yunani Kuno



Dalam sejarah yunani, peradaban Yunani kuno dimulai dari periode yunani purba yaitu pada abad ke – 8 sampai abad ke-6 SM. hingga penaklukan Romawi atas Korintia padatahun146 SM.  Yunani kuno tidak diragukan lagi merupakan salah satu peradaban paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Dari daerah yang terletak di ujung semenanjung Balkan ini, tercipta dan berkembang berbagai hal penting, misalnya demokrasi, alfabet, filsafat, teater, dan ilmu pasti.





Peradaban ini mencapai puncaknya pada periode Yunani klasik, yang mulai bersemi pada abad ke-5 sampai ke-4 SM. Pada periode klasik ini Yunani dipimpin oleh negara-kota Athena dan berhasil menghalau serangan Kekaisaran Persia. Masa keemasan Athena berakhir dengan takluknya Athena kepada Sparta dalam perang Peloponesia pada tahun 404SM.

  Peradaban Yunani Kuno sangat berpengaruh pada bahasa, politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, dan seni, mendorong Renaisans di Eropa Barat, dan bangkit kembali pada masa kebangkitan Neo-Klasik pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika.

Pada Periode Klasik, budaya Yunani berkembang pesat, dan tersebar ke penjuru Laut Mediterania melalui Kekaisaran Athena, selain juga oleh para pedagang, imigran, dan penakluk dari Yunani. Yunani Klasik sangat berpengaruh terhadap Kekaisaran Romawi, yang pada gilirannya menyebarluaskannya ke seluruh penjuru Mediterania dan Eropa di bawah kekuasaan Romawi. Karena alasan inilah, Yunani Klasik dianggap sebagai pondasi bagi peradaban Barat.

Kehidupan masyarakat Yunani, yang mendiami wilayah beriklim mediteran yang selalu hangat dan segar, memungkinkan bersikap optimis dan berwatak riang. Suasana langit yang terang tanpa banyak awan di daerah Attica (Athena) juga menyebabkan  semangat penduduknya  tinggi dan  kreasinya menonjol. Itulah sebabnya di Athena berkembang pesat kebudayaan baik di bidang seni maupun ilmu pengetahuan dan filsafat. 



Sejarah Yunani Kuno
 
Cikal-bakal dari peradaban Yunani adalah peradaban pulau Kreta. Kreta adalah pulau terbesar di Yunani, yang terletak di selatan Yunani. Kebudayaan Pulau Kreta seringkali disebut kebudayaan Minoa. Peradaban Pulau Kreta ini sendiri muncul sekitar tahun 3000-1400 SM. Letak Pulau Kreta sangat strategis yakni di tengah-tengah jalur pelayaran antara Mesir, Yunani dan Mesopotamia. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat Pulau Kreta untuk hidup dari sektor pelayaran dan perdagangan. Selain itu Pulau Kreta juga menjadi jembatan budaya antara Asia, Afrika dan Eropa.

Kegiatan pelayaran dan perdagangan telah menyebabkan tingkat kemakmuran yang tinggi bagi masyarakat Pulau Kreta. Kota-kota pusat perdagangan seperti Knossus dan Phaestos telah tertata dengan baik. Bangunan gedung pada umumnya terbuat dari batu bata serta ada bangunan yang bertingkat. Di Knossus ditemukan reruntuhan istana Knossus yang berbentuk labyrinth (rumah siput). Labyrinth berasal dari kata Labrys yang berarti “mudah tersesat”. Bangunan istana didesain demikian agar seseorang yang masuk akan mudah tersesat karena susunan kamar-kamar, ruangan dan lorongnya ruwet untuk menghalangi para penjahat yang masuk istana dan ingin menjarah kekayaan istana.

istana knossus

Kebudayaan Kreta ini hancur akibat suatu bencana ledakan gunung api yang maha dasyat dan satu kali gelombang Tsunami hebat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pulau Kreta hanya terpisah sejauh 60 mil dari pulau Thera, dan 3600 tahun lalu gunung berapi di pulau Thera mengalami letusan dasyat, debu dan asap yang disemburkan akibat ledakan tersebut diperkirakan sebanyak ribuan ton menyebar hingga ke pulau Greenland, Tiongkok dan Amerika Utara akibat diterbangkan angin. Selain bencana alam, faktor lain adalah invasi bangsa pendatang yang berasal dari ras Indo Jerman di Asia Tengah yang bergerak ke Yunani kemudian ke pulau Kreta. 



Lalu Sejarah yunani kuno dimulai setelah yunani purba (8 dan 6 SM). Dan mencapai puncaknya pada periode yunani klasik (5-4 SM). Pada periode ini Yunani dapat menghalau serangan kekaisaran Persia oleh Athena. Keemasan ini pun berakhir dengan takluk nya Athena pada Sparta dalam perang peloponesia (404 SM). Peradaban ini merupakan dasar peradaban Barat dan merupakan pengaruh kuat bagi kekaisaran romawi untuk meneruskan versi lain ke bagian Eropa. Peradaban ini  sangat berpengaruh pada Bahasa, Politik, Sistem Pendidikan, Filsafat, Ilmu dan Seni , mendorong Renaisans di Eropa Barat, kembali bangkit pada Neo- Klasik (18-19) di Eropa dan Amerika.

Periode purba (arkaik) mulai (18 SM), saat yunani bangkit dari era kegelapan dengan keruntuhan peradaban Mycena (peradaban baca dan tulis huruf). Akan tetapi, yunani mengadopsi alphabet funisia dengan memodifikasi dan menciptakan alphabet yunani (19 SM). Pada (6 SM) tumbuh beberapa Negara-kota yang menjadi kekuatan yunani (Athena, Sparta, korinthia, dan Thebes) masing- masing menaklukan kota dan wilayah sekitarnya yang menjadi kekuatan maritim dan perdagangan terkemuka. Pada (7 dan 8 SM) pertumbuhan penduduk semakin pesat dan mengakibatkan perpindahan penduduk (Emigrasi) dan ini pun berakhir (6 SM), saat itu yunani dalam budaya bahasa menjadi kawasan yang lebih luas daripada sekarang.
Pada kedua (6 SM), Athena jatuh dalam cengkraman tirani peisistratos dan putranya (Hippias dan Hipparchos) akan tetapi (510 SM) saat pelantikan raja Sparta membantu rakyat Athena menggulingkan sang tiran. Bangkitnya demokrasi memlihkan Athena dan memicu mulai keemasan Athena. Abad (5 SM) Athena dan Sparta bersekutu untuk menghadapi ancaman asing yang lebih kuat dan berbahaya (kekaisaran persia) serangan itu terjadi (490 SM) dan di akhiri kemenangan Athena pada perang marathon di bawah kepemimpinan Miltiades muda. (4 SM) yunani di bawah hegemoni Sparta, namun sudah jelas Sparta memiliki kelemahan. Hegemoni berlangsung 16 tahun kemudian berusaha memaksakan kehendaknya pada warga thebes, dan kalah dalam perang Leuctra (371 SM). Pada perang Mantinea (362 SM), thebes kehilangna pemimpin pentingnya walau menang dalam perang. Kemudian perang ini berhasil mendominasi yunani. Periode Hellenistik (323 SM) di tandai penaklukan Aleksander Agung dan yunani oleh Republik Romawi (146 SM) disini semuanya tidak berubah namun hingga bangkitnya agama Kristen yang menandai keruntuhan politik yunani.
Arsitektur (bangunan dengan desain estetik) berakhir di yunani pada (sekitar 1200 BC -7 BC) tetapi sejak bangunan yunani kuno di Archaic dan awal periode klasik hamper semua tidak terdapat sumber tertulis tentang awal arsitektur atau uraian bangunan tersebut. Dan hanya kuil yang bertahan hingga sekarang, dari berbagai macam arsitektur antara lain; Stoa Attalus di pugar Athena, Yunani Akademi Nasional di bangun Athena,Tholos di Delphi, Perpustakaan Celcus (Ephesus), Teater Herodes Atticus (Athena), kuil Hephaestus dengan gaya Doric,kuil Erecththeum di Athena dengan gaya Lonic, kuil Olympic Zeus di Athena dengan gaya Corinthian.
  

Kepercayaan


Masyarakat Yunani kuno mempercayai adanya dewa-dewa yang mengatur kehidupan. Kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti manusia, dilahirkan namun tak akan tua, kebal terhadap apapun, bisa tak terlihat, dan tiap dewa mempunyai karakteristik tersendiri. Karena itu, para dewa juga memiliki nama-nama gelar untuk tiap karakternya yang mungkin lebih dari 1 seperti Demeter. Dewa-dewi ini terkadang membantu manusia dan bahkan memperistri seorang wanita manusia menghasilkan anak yang setengah manusia setengah dewa. Nama dewa dewa yang dipercayai bangsa yunani kuno antara lain:

·         Dewa Ares

·         Dewa Hephaestus

·         Dewa Dionysus

·         Dewi Demeter
·         Dewa Poseidon
·         Dewa Zeus
·         Dewi Hera
·         Dewa Hermes
·         Dewi Athena
·         Dewi Artemis
·         Dewa Apollo
Dewi Aphrodite         
 


Dari kepercayaan bangsa yunani kuno akan adanya dewa- dewa mereka membangun kuil – kuil pemujaan. Sebagai buktinya banyak peninggalan – peninggalan bangunan Yunani kuno berupa kuil seperti Parthenon dan kuil of Athen.

Kuil adalah tempat terbaik yang dikenal umum dalam dunia arsitektural. Kuil tidak mempunyai fungsi yang sama dalam melayani seperti pada gerja modern. Untuk satu hal, altar memikul langit yang terbuka di dalam temenos atau tempat pengorbanan suci. Kuil bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda yang dianggap berhubungan langsung dengan dewa yang dipuja. Kuil adalah suatu tempat untuk pemuja dewa untuk meninggalkan sesaji yang memenuhi nazar mereka, seperti persembahan patung, Pada bagian dalam kuil, cella, begitu para pemuja sebagian besar menyimpan barang pemujaan mereka dalam ruangan besi dan gudang. Dan bangunan itu pada umumnya dilapisi oleh baris kolom yang lain


Arsitektur

Untuk bangunan rumah tinggal menggunakan atap datar yang merupakan typical daerah timur, sedangkan cahaya dimasukkan melalui celah-celah lubang atap. Ruang menggunakan “Cella”, yaitu ruang yang keempat sisinya tertutup (massif dengan satu sisi sebagai bukaan (pintu).


meragon


Selain itu ada juga Megaron yaitu ruang besar dari Yunani istana kompleks. Ini adalah pendahulu arsitektur candi Yunani klasik. Itu digunakan untuk puisi, pesta, ibadah, pengorbanan, fungsi kerajaan formal, dewan, dan dikatakan dimana para tamu raja akan tinggal selama kunjungan mereka, Bagian dalam terbuat dari batu bata dan atap kayu didukung pada balok.



“Megaron” adalah unit rumah tinggal dengan fasilitas sebagai berikut :

  • Berbentuk cella yang dilengkapi dengan lobby/vestibule.
  • Entrance dan serambi depan yang mengarah kedalam.
  • Thelamus (ruang tidur) yang diletakkan dibagian paling belakang.

Bahan bangunan :

  • Memakai batu pecah ataupun batu gamping/gibs yang dikeraskan untuk lapisan lantai.
  • Bata yang dikeringkan untuk dinding
  • Atap memakai kayu.

Format Arsitektur umum lainnya yang digunakan dalam arsitektur Yunani adalah tholos, suatu struktur lingkaran dimana contoh yang terbaik adalah pada Delphi  dan tujuan religiusnya adalah melayani pemuja kuil, propylon atau serambi, yang mengapit pintu masuk ke ruangan terbuka dan cagar alam ( contoh yang terbaik yang dikenal adalah pada Acropolis Athens), dan stoa, suatu aula yang sempit panjang dengan suatu colonnade terbuka pada satu sisi yang digunakan untuk mengatur barisan kolom kuil Yunani. Suatu stoa yang telah dipugar adalah Stoa Attalus dapat dilihat di Athena.


 
Tholos di Delphi 

 

Ada dua gaya utama dalam Arsitektur Yunani, yaitu Doric dan Ionik. Nama ini digunakan hanya untuk bangsa Yunani sendiri. dan mencerminkan kepercayaan mereka pada Ionic dan Doric dari zaman kegelapan, tetapi ini tidak sepenuhnya benar. gaya Doric digunakan di tanah daratan Yunani dan tersebar dari sana pada wilayah jajahan Yunani di Italia. gaya Yang bersifat ionik digunakan di kota besar Ionia ( sekarang pantai barat Turki) dan sebagian dari pulau Aegean. Gaya Doric jadi lebih keras dan formal, yang bersifat ionik jadi lebih longgar dan dekoratif. Gaya Corinthian yang mempunyai banyak hiasan adalah perkembangan akhir dari gaya ionik. Gaya ini dikenal hingga ke ibu kota, tetapi ada perbedaan banyak dalam poin-poin desain dan dekorasi antara gaya tersebut.
Kuil Hephaetus dengan gaya doric
Kuil Erechteum di Athena dengan gaya Ionic

Seni Bangunan, Seni Pahat dan Seni Drama

Pada awalnya seni patung/pahat Yunani menghasilkan patung seperti patung bangsa Mesir, kemudian dikembangkan menjadi lebih hidup dengan gaya naturalis. Patung dibuat dari marmer dan perunggu. Pemahat yang terkenal di Yunani bernama Phidias, sedangkan arsitek bangunan yang terkenal antara lain bernama Ikhtinus.

Seni pahat menghasilkan berbagai patung para dewa maupun tokoh yang terkenal misalnya Dewa Zeus, Perikles, Plato, Aristoteles dan lain-lain.
Masyarakat Yunani juga menyenangi Seni drama. Orang Yunanilah yang pertama menulis drama yang dapat merasakan tentang orang lain dari sisi kehidupan. Cinta, kebencian, pembunuhan, misteri dan lain-lain. Beberapa tokoh drama tragedi antara lain Aeschylus dengan karyanya yang berjudul Oresteia, Sopochles dengan karyanya berjudul Antigone. Sedangkan drama komedi tokohnya Aristophanes dengan karyanya berjudul Lysistrata.
 
Sistem Pemerintahan Yunani

Yunani tidak pernah memiliki sistem pemerintahan sentralisasi melainkan desentralisasi karena tiap-tiap polis mengembangkan sistem pemerintahan masing - masing. Pada uraian berikut ini akan dibahas sistem pemerintahan dari dua polis yang terkemuka di Yunani yaitu Sparta dan Athena, yang masing- masing memiliki konstitusi yang berbeda. 


1. Sparta
Konstitusi Sparta membagi masyarakat menjadi 3 golongan yaitu :
“Citizens” atau orang-orang Sparta yang jumlahnya antara 5-10% dari seluruh penduduk. Mereka terdiri dari para penguasa dan tentara. Kaum Helot : merupakan sebagian besar dari penduduk yang bekerja sebagai petani, buruh tani dan pelayan dari orang-orang Sparta. Peiroikoi yaitu yang tinggal di pinggiran kota, hidup sebagai petani, pedagang dan bekerja di pertambangan.
Sistem pemerintahan Sparta bersifat militeristis, dengan mengutamakan latihan kemiliteran dan disiplin yang keras bagi masyarakat. Pemerintahan Sparta dijalankan oleh 2 orang raja yang absolut dan turun temurun..

2.Athena
Kehidupan di Athena berbeda dengan di Sparta. Jika warga Sparta mempunyai kewajiban untuk tugas-tugas pemerintahan dan pertahanan negara maka warga Athena dalam suasana demokrasi memiliki kemerdekaan berpikir, berpendapat serta maju dalam bidang politik, ekonomi, seni batik, seni pahat, seni bangunan maupun seni sastra. Athena mengalami evolusi pemerintahan yang sempurna. Semula golongan aristokrat (bangsawan) mengesyahkan kekuasaan oligarkhi (pemerintahan di tangan sekelompok orang). Kemudian beralih ke sistem pemerintahan tirany (pemegang kekuasaan di tangan satu orang yang berkuasa penuh) kemudian berubah lagi menjadi sistem demokrasi.
 
Filsafat

Ada 3 orang filsuf yang muncul pada peradaban yunani kuno, antara lain :

  1. Socrates (469-399 S.M.),
    Ajarannya tentang filsafat etika atau kesusilaan dengan logika sebagai dasar untuk membahasnya. Socrates mengajarkan agar manusia dapat membedakan apa yang baik atau buruk, benar atau salah, adil atau tidak adil. Ajarannya ditujukan kepada anak muda yang diajaknya berdiskusi. Ia akhirnya di hukum mati dengan minum racun karena tuduhan telah merombak dasar-dasar etika masyarakat Yunani kuno serta tidak percaya kepada dewa-dewa yang disembah masyarakat.
  2. Plato (427-347 S.M.),
    Ajaran filsafatnya disebut filsafat idea. Ia menulis banyak buku, salah satunya berjudul Republica. Dalam buku tersebut diuraikan tentang kebahagiaan hidup yang dapat dicapai bila manusia bekerja dengan wataknya dan wanita diangkat derajatnya. Plato juga mendirikan pusat pendidikan bernama Academus.
  3. Aristoteles (384-322 S.M.).
    Ia adalah murid Plato, merupakan ahli di bidang biologi dan ketatanegaraan. Karyanya yang terkenal antara lain Klasifikasi Flora dan Fauna di Kepulauan Aegeia. Di bidang ketatnegaraan, ia berpendapat bahwa sistem pemerintahan yang baik adalah republik. Pemerintahan yang baik mengutamakan kebahagiaan sebesar-besarnya untuk seluruh rakyat. Aristoteles adalah pendiri pusat pendidikan bernama Peripatetis. Salah seorang muridnya ialah Alexandar Agung, raja Macedonia.

 
Perkembangan Ilmu Pengetahuan



Ilmu Pengetahuan Kemajuan bangsa Yunani di bidang ilmu pengetahuan dapat dilihat dari deretan ilmuwan sebagai berikut :

            1. Pythagoras, Pythagoras adalah ahli matematika yang melahirkan dalil untuk segitiga siku- siku.
         2. Hipokrates, bapak kedokteran. Hipokrates dapat menyebutkan sebab timbulnya penyakit dan cara  mengobatinya, yang ditulis dalam buku berjudul Aphorismen dan Prognose. Sumbangannya yang               terkenal adalah sumpah dokter yang berlaku sampai sekarang.
3. Archimedes Archimedes menciptakan teori gravitasi dan teori benda mengapung.
4. Thales Thales berpendapat : alam fisik terdiri dari satu bahan dasar yaitu air.
5. Analisagoras berpendapat materi terdiri dari beraneka ragam zat renik
6. Democritus : ahli atom
7. Euclid : ahli ilmu ukur.
8. Herodotus : Bapak sejarah yang pertama kali mengembangkan sejarah tertulis.
9. Thucydides : Ahli sejarah yang menulis tentang perang Peloponesos.